DIBUKA PELUANG UNTUK MENJADI AGEN / RESELLER __________________ Hydroxygen Plus® Suplement Paten Yang Terbukti Menyembuhkan ____________________ Melayani Pengiriman Keseluruh Indonesia & COD Dengan Syarat Tertentu.

Kista Tak Selalu Harus Dioperasi

Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Saya Mempunyai Kista? 



Anda tentu sudah sering mendengar istilah kista. Kista adalah sebuah kantung berisi cairan yang bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja. Ukuran dan cairannya bisa bervariasi, ada yang besar maupun kecil, ada yang encer seperi air, dan ada yang kental seperti pasta. Kista yang padat bisa disebut tumor (benjolan). Kista yang paling sering ditemui adalah kista ovarium (indung telur), yang merupakan bentuk awal dari kanker ovarium. Namun, 95% dari kista ovarium bersifat non kanker dan sangat umum terjadi tanpa menimbulkan masalah/gejala apa pun. Kista ovarium bisa dialami oleh wanita di segala umur, namun paling sering muncul pada wanita usia pramenopause, yaitu 30% diantara mereka yang siklus menstruasinya teratur dan 50% diantara mereka yang siklus menstruasinya tidak teratur.

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang melepaskan sebuah telur setiap bulannya. Telur ini dibentuk di dalam folikel, yaitu sebuah struktur tipis yang terdapat di dalam ovarium. Folikel berisi cairan untuk melindungi telur yang kemudian mengempis ketika telur dilepaskan di saat periode ovulasi. Setelah periode ovulasi, folikel berubah menjadi suatu struktur yang disebut corpus luteum, yang berfungsi memproduksi hormon progesteron jika terjadi fertilisasi/pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya.
Jenis-Jenis Kista

Kista fungsional bisa muncul dari folikel maupun corpus luteum.
Kista folikular muncul jika folikel dalam ovarium tidak melepaskan sebuah telur (tidak terjadi ovulasi), atau folikel tidak mengeluarkan cairannya setelah telur dilepaskan. Sebaliknya, folikel terus terisi dengan cairan dan berubah menjadi kista. Kista folikular bisa tumbuh hingga diameter 5-6 cm. Biasanya hanya 1 kista yang muncul dalam 1 waktu. Kista ini merupakan jenis kista ovarium yang paling umum terjadi.

Kista fungsional yang terbentuk setelah fase ovulasi disebut kista corpus luteum. Kista corpus luteum muncul jika corpus luteum terisi dengan cairan atau darah. (Kista yang berisi darah bisa disebut kista hemoragik.) Kista corpus luteum bisa tumbuh hingga diameter 6 cm.

Jenis kista lainnya yang lebih jarang terjadi yaitu kista dermoid (kadang disebut kista teratoma benign mature), yang bisa mengandung serangkaian jaringan seperti rambut, kulit atau gigi, karena terbentuk dari sel-sel yang membangun telur di dalam ovarium. Kista dermoid umumnya terjadi pada wanita muda dan kemungkinan memerlukan prosedur operasi.

Selain itu ada juga kistadenoma, yaitu kista yang dibangun dari sel-sel yang melapisi bagian luar ovarium. Terdapat jenis-jenis yang berbeda – beberapa diisi dengan cairan encer, beberapa lainnya kental dan berlendir. Kistadenoma lebih sering menempel diluar ovarium sehingga ukurannya bisa sangat besar. Kista jenis ini normalnya bersifat non kanker, namun membutuhkan operasi untuk menghilangkannya.

Jika anda mempunyai endometriosis (lapisan endometrial yang tumbuh di luar rongga rahim), kemungkinan anda juga mempunyai kista. Kadangkala kista yang berisi darah dapat terbentuk pada jaringan ini. Jika anda memiliki masalah ketidakseimbangan hormonal, anda dapat mengembangkan banyak kista jinak berukuran kecil di dalam ovarium anda. Kondisi ini disebut sebagai polycystic ovarian syndrome/penyakit ovarium polikista.

Gejala Yang Ditimbulkan

Hampir semua kista ovarium tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, kista yang berukuran lebih besar adakalanya bisa pecah, terpelintir, mengalami perdarahan atau infeksi, yang dapat menyebabkan rasa nyeri hebat serta mual dan muntah.
Beberapa gejala yang dirasakan akibat kista antara lain:

•Nyeri dan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Gejala ini bisa hilang timbul, atau terasa terus menerus. Beberapa wanita merasakannya lebih sering setelah berhubungan seksual;
•Perubahan siklus menstruasi. Kemungkinan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya;
•Buang air kecil lebih sering, karena kista bisa menyebabkan tekanan pada saluran air seni, tergantung letak dan ukuran dari kista tersebut;
•Pada beberapa kasus bisa menyebabkan perubahan bentuk payudara dan pertumbuhan rambut yang tidak normal akibat ketidakseimbangan hormonal;
•Jika terdapat endometriosis atau polycystic ovarian syndrome, gejala yang dirasakan bisa lebih kompleks.

Diagnosa

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, sehingga sering tidak terdiagnosa. Sebagian bisa terdiagnosa secara tidak sengaja jika melalui pemeriksaan pelvic, atau jika anda melakukan USG untuk keperluan lain. Untuk memastikan keberadaan kista, biasanya akan dilakukan USG secara lebih menyeluruh, dan pada kasus-kasus yang rumit bisa juga dilakukan CT scan atau MRI. Lebih lanjut, dokter kemungkinan akan mengirim anda untuk melakukan tes darah untuk mengetahui kadar protein CA-125. Jika terdapat tumor, kadar protein ini biasanya diatas normal. Kadar CA-125 yang sangat tinggi bisa menjadi tanda adanya keganasan.

Yang Perlu Anda Lakukan

Jika anda mempunyai kista yang berukuran kecil, anda perlu melakukan observasi, terutama jika anda sudah memasuki usia pramenopause. Anda perlu melakukan pemeriksaan USG berikutnya setelah 1 bulan. Untuk wanita yang telah melewati masa menopause juga perlu memeriksa kadar protein CA-125. Bagaimanapun, hal ini tergantung dari berbagai faktor seperti ukuran kista dan bagaimana kista berubah sepanjang waktu. Follow up diperlukan dalam jangka waktu 4 bulan setelah kista menghilang.

Pada kasus kista yang berukuran besar, dimana perut tampak seperti orang hamil, atau muncul gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas, kemungkinan kista perlu diangkat melalui prosedur laparatomi. Kadangkala dokter tetap menganjurkan untuk mengangkat kista meskipun anda tidak merasakan gejala, hal ini berguna untuk menurunkan risiko kista berubah menjadi ganas. Kista yang berukuran tidak terlalu besar bisa diangkat dengan menggunakan laparoskopi, yaitu suatu tehnik pembedahan dimana ahli bedah membuat 2 buah robekan kecil di perut bagian bawah dan dengan bantuan laparoscope (mikroskop berbentuk tabung yang dimasukkan ke dalam robekan untuk melihat organ internal), ahli bedah membuat lubang kecil pada kista untuk mengeringkan cairan di dalamnya.